Makanan Ekstrim Korea Selatan

Korea dikenal karena ragam kulinernya yang unik. Budaya mereka mengajarkan bahwa makanan bukan hanya untuk mengisi perut, melainkan juga harus punya cita rasa dan khasiat bagi kesehatan.#makanyatuhkulitnyapadamulus Berikut ada beberapa menu khas Korea yang sangat tak biasa bagi kita. Orang di luar Korea mungkin tak terbayangkan memakan ini.
1 Budae Jjigae (Sup tentara)

Budae Jjigae
Setelah melewati Perang Dunia II, lalu Perang Korea, penduduk Korea sempat menderita kelaparan. Untuk memberi makan keluarga mereka, banyak orang tua yang hidup dekat pangkalan militer Amerika mengambil sisa makanan para tentara AS, seperti sosis kaleng. Makanan itu pun kemudian ditambahkan ke dalam sup kimchi. Hasilnya adalah sup kental ala tentara. Sup ini, yang bisa diisi dengan apa saja, termasuk telur dan mi ramen, menjadi sangat populer di Korea.
2 Gejang (Kepiting mentah).

Gejang
Menu ini terdiri dari kepiting-kepiting kecil yang masih mentah. Mereka dimakan tanpa dimasak, dan hanya ditambahkan dengan berbagai macam saus untuk membuatnya menjadi lezat. Karena terbuat dari kepiting-kepiting kecil yang masih muda, cangkang mereka pun masih cukup lunak untuk dapat dikunyah. Makanan ini sangat populer dan bisa Anda temukan di manapun di Korea.
3 Haemultang (Sup seafood mentah)

Haemultang
Bukan berarti seafood hidup yang dimakan bersama sup ya. Semua seafood memang masih mentah saat disajikan, namun sebelum dimakan, semua seafood itu dimasukkan sebentar ke dalam kuah sup panas. Kuah sup itu sendiri terbuat dari saus sambal dan berbagai bumbu yang memiliki cita rasa pedas, manis, ditambah dengan berbagai macam sayuran, bahkan kelopak bunga daisy yang membuat aromanya harum.
4 Cheonggukjang (Sup Orang Mati)

Cheonggukjang
Tenang, itu hanya sebutan untuk makanan ini, dikarenakan baunya yang sangat menyengat. Bahkan ada cerita, saat sejumlah mahasiswa Korea di Jerman memasak sup ini, tetangganya melapor ke polisi karena mencium bau menyengat seperti mayat. Mereka menggunakan pasta kedelai yang sudah difermentasikan, dan dari sinilah bau menyengat itu berasal. Meski begitu, sup ini memiliki rasa yang sangat lezat.
5  Sundae (Sosis Usus)
Makanan ini terbuat dari usus sapi atau babi, dengan berbagai isian, hingga mirip sosis. Biasanya kemudian ia direbus atau dikukus. Sundae sangat populer sebagai jajanan, baik di Korea Selatan maupun Utara.
6. Dak Dong Jib (Usus besar ayam)
 
Usus besar, adalah alat pencerna makanan yang digunakan untuk menggiling makanan di dalam perut. Maka ia terdiri dari otot-otot besar dan tebal. Sering dianggap salah sebagai anus. Karena ini merupakan makanan berat, ia biasanya disajikan untuk teman minum, karena berfungsi sebagai penyerap alkohol. Namun makanan ini hanya populer di Korea Utara, tidak terlalu dikenal di Korea Selatan.
7. Beondegi (Ulat Sutra)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ini adalah salah satu jajanan Kore yang terbuat dari kepompong ulat sutera yang telah dibumbui, lalu dikukus atau direbus. Beondegi juga sering disajikan bersama alkohol. Mungkin agak ngeri membayangkannya, namun setelah mencoba Anda akan mengerti mengapa ia menjadi kudapan yang sangat populer.
8, Sannakji (Gurita Hidup)
 
 
 
 
 
 
 
 
Gurita yang baru ditangkap dari air, segera dibersihkan isi perutnya, dan dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Karena ditangkap hidup-hidup, tak heran jika bagian-bagian tubuh gurita itu masih bergerak. Bahkan tentakelnya masih bisa terus menyedot meski sudah terpotong dari tubuh utamanya. Maka Anda harus mengunyahnya dengan keras, atau tentakel ini akan menyedot di dalam tenggorokan Anda. Selain unik, makanan ini ternyata juga berbahaya.
9. Bosintang (Sup anjing)

Bosintang
Anjing yang dikonsumsi untuk sup ini adalah jenis anjing tertentu yang telah diternakkan untuk diambil dagingnya. Banyak protes dari kelompok pecinta hewan atas makanan ini, namun sup anjing ini tetap legal, dan disajikan di banyak restoran. Bagi orang Korea, anjing untuk dipelihara dan anjing sebagai makanan adalah berbeda, mereka juga punya sebutan yang berbeda.
10 Gaebul (Cacing sendok)

Cacing jenis ini hidup di laut. Sebelum dikonsumsi, jenis cacing ini dipotong-potong menjadi beberapa bagian, baru disajikan di atas piring, hidup-hidup. Bagaimanapun, sajian dari cacing laut ini dikabarkan amat lezat, dan tentu saja lebih aman dibandingkan dengan makan gurita mentah.